Razia Kelas, Saat Diperiksa Isi Tas Siswi SMA Ini Malah Membuat Guru-Gurunya Menangis Tiap Malam


Sebuah sekolah SMA Putri di Jakarta telah menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam yang di lengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik.

Suatu hari pihak sekolah melakukan pemeriksaan. Mereka keluar masuk ke semua kelas. Semua tas para siswi dibuka di hadapan mereka. Saat diperiksa tas-tas tersebut tidak berisi apapun selain beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya.

Saat semua kelas sudah dirazia, tersisa satu kelas yang belum. Di kelas tersebut ada seorang siswi yang menceritakan kisah ini.

Seperti biasa, dengan wajah galak tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun di mulai.
Namun di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang dikenal sangat tertutup dan pemalu. Ia juga dikenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun. Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam pelajaran.

Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya memegang erat tas miliknya!
Semakin dekat gilirannya untuk diperiksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya. Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya?!

Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk diperiksa..

Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya!

"Buka tasmu, Nak"

Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia tampak sangat ketakutan sambil tetap memagang erat tasnya.

"Berikan tasmu!"

Ia menoleh dan menjerit, "Tidak! tidak! tidak!"

Perdebatan pun menjadi tajam.

"Berikan tasmu atau kau akan kami hukum," ujar guru yang akan memeriksa tasnya.
"Tidak! Tolong jangan paksa aku, Bu.."

Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya? Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa? Semua yang melihat kejadian itu bertanya-tanya dalam hati, penasaran.

Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih dipegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan sekuat tenaga.

Back To Top