Banyak orang yang berpandangan bahwa menyediakan asuransi berarti mendoakan diri sendiri mengalami kecelakaan sehingga polis asuransinya bisa diklaim. Sebenarnya, pandangan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Asuransi dibutuhkan hanya untuk berjaga-jaga, jika suatu saat nanti hal yang tidak dikehendaki terjadi, seseorang bisa menanganinya dengan sedikit kemudahan.
Nyatanya, setiap orang tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Walaupun mereka memiliki proyeksi masa depan, tapi proyeksi itu tidak sepenuhnya akurat. Untuk itulah, asuransi dibutuhkan sebagai tindakan jaga-jaga.
Berikut ini manfaat paling penting dari asuransi jiwa:
Jika kepala keluarga atau anggota keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga suatu saat meninggal dunia, keluarganya akan terlindungi dari kehilangan penghasilan.
Apabila seseorang memiliki tanggungan yang perlu dinafkahi, maka dia pasti membutuhkan asuransi. Fungsi asuransi dalam hal ini adalah sebagai pengganti penghasilan.
Untuk itulah, uang pertanggungan atau UP untuk asuransi jiwa seharusnya lebih besar sehingga bisa memberikan bunga/retur yang setara dengan jumlah gaji per bulan jika didepositokan.
Sebagai final expenses (biaya kematian).
Bukan hanya hidup yang butuh biaya, meningga dunia pun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang dimaksud adalah biaya untuk orang yang memandikan, biaya pemakaman, biaya tahlilan, biaya surat keterangan kematian, dan lain sebagainya.
Bahkan, jika seseorang tinggal di lingkungan perkotaan biaya yang dibutuhkan jauh lebih besar karena tanah pemakaman yang harganya jauh lebih mahal. Biayanya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.
Untuk itu, seseorang hanya memiliki dua pilihan, membebani keluarga dengan berbagai biaya tersebut atau mempersiapkannya selagi masih hidup. Asuransi jiwa dianggap sebagai salah satu jalan untuk mempersiapkan biaya-biaya tersebut.
Melindungi keluarga dari beban utang.
Dari dulu hingga sekarang, utang selalu menjadi beban yang memberatkan bagi sebuah keluarga, apalagi jika anggota keluarga yang memiliki utang tersebut meninggal dunia. Tentu saja utangnya pun diwariskan. Jika beban utang itu diwariskan, maka keluarga yang ditinggalkan akan semakin terbebani.
Ternyata, utang tidak hanya menjadi beban keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi orang yang telah meninggal karena di akhirat kelak dia akan ditanyai perihal utang tersebut.
Disinilah peran asuransi jiwa dalam melindungi dan membebaskan keluarga dari beban utang orang yang meninggal. Uang pertanggunangannya sebaiknya sama besar dengan utang yang dimiliki sehingga bisa menutupi utang tersebut.
Memberikan sejumlah warisan yang berharga untuk anak-anak.
Asuransi jiwa sebagai warisan nampaknya sangatlah penting di zaman sekarang. Walaupun pada kenyataanya, si orang tua berhasil membesarkan anak-anaknya hingga mereka sukses dan mandiri, tapi tidak menutup kemungkinan ketika orang tua meninggal, anak-anak mengalami berbagai kesulitan dalam hal keuangan. Apalagi ketika mereka belum memiliki penghasilan yang lumayan.
Oleh sebab itu, asuransi jiwa sebagai warisan memiliki peranan yang sangat penting. Warisan tersebut akan sangat membantu anak-anak yang ditinggalkan mengatasi krisis keuangan mereka.
Menjadi sedekah jariyah untuk terakhir kalinya.
Manfaat ini merupakan manfaat tambahan dari orang yang memiliki asuransi jiwa. Apabila manfaat-manfaat sebelumnya sudah terpenuhi, seperti warisan kepada anak sudah cukup bagi mereka, utang-utang keluarga sudah lunas, anak-anak yang ditinggalkan sudah mampu mandiri dan sukses dalam penghidupannya, dan biaya kematian orang tuanya sudah ditangani dengan baik, maka klaim asuransi yang diterima bisa saja disedekahkan kepada orang atau lembaga yang membutuhkan.
Dengan demikian, pahala yang diterima akan mengalir terus menerus kepada orang yang membayar asuransi tersebut, karena ini merupakan amal jariyah.