Apa hubungannya asuransi jiwa dengan masa depan anak? Demikian salah satu pertanyaan calon nasabah saya. Bicara soal masa depan anak, biasanya orangtua langsung berpikir tentang asuransi pendidikan. Makanya kebanyakan kemudian langsung tanya asuransi pendidikan. Asuransi jiwa dianggap tidak penting dan tak ada hubungannya dengan masa depan keluarga, terutama anak. Inilah kesalahpahaman yang sering terjadi. Orang menyangka bahwa asuransi jiwa tidak penting, soal kematian diserahkan saja kepada Allah. Padahal tidak demikian. Peruntukan dan manfaat asuransi jiwa ada dasarnya adalah untuk keluarga, termasuk terutama anak. Bukan untuk orang yang meninggal dunia.
Simpelnya, asuransi jiwa adalah perencanaan dana ekstra darurat dan atau warisan untuk keluarga, terutama anak tercinta. Dengan kata lain, kita dapat memastikan keluarga dan orang-orang yang kita cinta dapat terus melanjutkan kehidupan secara mapan mesikpun kita telah meninggal dunia. Atau dengan bahasa lain; kita dapat terus memberikan manfaat (terutama secara financial) kepada keluarga dan atau orang yang kita cintai, meskipun kita telah kehilangan income (karena cacat total misalnya) atau karena meninggal dunia.
Sebagai penanggung nafkah utama, selama kita masih ada dan bekerja, barangkali perekonomian keluarga tetap terjamin. Tapi bagaimana jika misalnya tiba-tiba kita terserang penyakit kritis, kemudian mengalami cacat total, atau kita meninggal dunia. Tegakah kita menyaksikan atau pun meninggalkan orang-orang yang kita cintai dengan menambahkan beban kepada mereka atau pun meninggalkan mereka dalam keadaan terlunta-lunta? Kepergian kita sudah meninggalkan kesedihan mendalam bagi mereka. Jangan sampai kita kemudian menambahnya dengan ketidakpastian hidup karena beban ekonomi.
Nah, karena itulah asuransi jiwa hadir. Di asuransi jiwa bicara. Asuransi jiwa menjadi cara yang paling efektif untuk menyipkan masa depan keluarga saat terjadi resiko bagi penanggung nafkah utama. Ini baru salah satu manfaat.
Apakah produk ini tidak bisa diharapkan untuk masa depan pendidikan anak? Bisa. Tentu saja bisa. Karena dalam produk asuransi jiwa TAPRO (Tabungan Proteksi) mengandung nilai investasi. Oleh karenanya, pada masa mendatang akan terkumpul saldo tunai dana investasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasabah, termasuk pendidikan anak.
Berikut ini saya beri contoh ilustrasi seorang nasabah: laki-laki (usia 30 tahun), dengan premi 500 ribu per bulan, ia mendapatkan manfaat sebagai berikut:
(Pertanggungan/Santunan) penyakit kritis : 100 juta.
Asuransi jiwa (UP jiwa)/santunan kematian: 100 juta.
Manfaat dana pendidikan: 1) masuk SD : 10 juta, 2) masuk SMP: 20 juta, 3) masuk SLTA: 20 juta, 4) masuk PT: 40 juta.