Hindari Kesalahan-Kesalahan Ini Saat Mengambil Kredit Motor


Kemacetan jalanan di ibukota dan beberapa daerah memicu masyarakat untuk memiliki kendaraan sepeda motor. Salah satu cara mereka memiliki kendaraan ini adalah dengan kredit motor. Di Indonesia, kemudahan untuk kredit motor disertai tawaran menggiurkan baik dari lembaga keuangan maupun pihak showroom. Nah, apakah Anda sedang berencana mengjaukan kredit motor saat ini? Sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan berikut,

1. Membeli motor untuk ajang pamer
Apabila tujuan Anda mengajukan kredit motor hanya untuk membeli sepeda motor keluaran teranyar dan kemudian bermaksud dipamerkan kepada lingkungan Anda, sebaiknya urungkan segera niat Anda tersebut. Padahal sepeda motor yang harusnya Anda beli adalah untuk kebutuhan bukan keinginan dan memuaskan pihak lain. Pasalnya, uang untuk kredit motor pun jumlahnya sangat besar. Jika, Anda hanya mau menggunakan kesempatan kredit motor untuk ajang pamer padahal motor lama Anda masih berfungsi baik sebaiknya segera batalkan rencana tersebut.

Pernah membaca kisah Mike Tyson, petinju legendaris ini terkenal sangat kaya. Kekayaannya mencapai 300 juta Dolar AS atau Rp 3 triliun lebih. Namun, gaya hidupnya yang mewah dan gemar membeli kendaraan-kendaraan super mahal justru membuat dia bangkrut. Kekayaan dia seketika ludes karena boros. Akibat gaya hidup bermewahan itu, dia bahkan memiliki utang hingga 23 juta dolar AS (sekitar Rp 230 miliar).

2. Membeli motor saat utang menumpuk
Jangan pernah sekali-kali mengajukan kredit motor di saat masih memiliki utang seperti cicilan KPR, tagihan kartu kredit yang menumpuk hingga angsuran KTA. Kondisi demikian malah akan memperpuruk finansial Anda. Idealnya utang Anda tidak boleh lebih dari 30 persen dari gaji bulanan. Seandainya membeli sepeda motor memang untuk kebutuhan, alangkah lebih baiknya menyesuaikan dengan gaji dan utang setiap bulan.

Seandainya gaji Anda Rp 5 juta dan setiap bulan harus membayar tagihan kartu kredit beserta angsuran KTA setiap bulannya yang menghabiskan 40 persen dari gaji yakni sekitar Rp 2  juta maka Anda hanya menyisakan penghasilan bersih Rp 3 juta. Belum lagi untuk kebutuhan pokok/bulan yang mencapai Rp 1 juta. Jadi, amankah untuk mengajukan kredit motor? Simak penjelasannya di tabel berikut.

Penghasilan per bulan Rp 5.000.000
Kebutuhan pokok/bulan (makan,transportasi,pulsa,belanja bulanan) Rp 1.000.000
Tagihan kartu kredit/bulan (30 % dari gaji) Rp 1.500.000
Angsuran KTA Rp 500.000
Tabungan untuk kebutuhan darurat (10 % dari gaji) Rp 500.000
Sisa Penghasilan Rp 1.500.000
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan, untuk individu dengan penghasilan Rp 5 juta/bulan alangkah baiknya mengajukan kredit motor dengan DP maksimal Rp 1 juta. Tujuannya agar penghasilan bulanan Anda tidak selalu habis di tengah bulan. Serta pilih jenis sepeda motor yang sesuai dengan bujet.

3. Membeli motor dengan periode cicilan jangka panjang dan uang muka minim
Semakin panjang Anda mengambil jangka waktu cicilan motor maka semakin besar pula bunga yang harus dibayarkan. Begitu pun halnya dengan memberikan uang muka rendah. Untuk itu, jika Anda memiliki cukup tabungan bayarlah uang muka dengan jumlah besar demi menghindari pembengkakan bunga. Umumnya di Indonesia, uang muka untuk kredit motor dibayar 20% dari harga jual.

Saat ini banyak perusahaan leasing motor yang menawarkan kredit dengan DP cicilan yang cukup rendah dan bersaing. Namun harga yang menggiurkan tersebut justru akan merugikan Anda di kemudian hari apabila Anda tidak cermat dalam menghitung besarnya cicilan dan waktu pelunasan kredit motor Anda.

Sebagai gambaran kami akan memberikan simulasi untuk kredit motor dengan berbagai opsi seperti uang muka tinggi, bunga rendah dan periode jangka pendek. Kami menyimulasikannya dengan pembelian sepeda motor Yamaha All New Soul GT. Harga OTR sepeda motor ini dibanderol Rp 15.800.000. Dengan simulasi ini akan membuat Anda lebih bijak mau mengambil kredit motor dengan opsi bagaimana.

Tabel pertama menunjukkan kredit motor dengan pengajuan uang muka berbeda namun bunga sama. Berikut perinciannya :

A B C
Harga Motor Rp 15.800.000 Rp 15.800.000 Rp 15.800.000
Jumlah Uang Muka 30 % 20 % 10 %
Suku Bunga 11,44 % 11,44 % 11,44 %
Periode Jangka Waktu 3 tahun 3 tahun 3 tahun
Angsuran/bulan Rp 440.590 Rp 471.612 Rp 530.563
Total Pinjaman Rp 19.279.470 Rp 20.138.032 Rp 20.680.268
Selisih yang dibayar Rp 3.479.470 Rp 4.338.032 Rp 4.880.268
Kesimpulan
Jika Anda membayar uang muka rendah yaitu 10 % dari harga jual maka selisih yang harus dibayar Rp 4.880.268. Agar lebih menghemat pengeluaran maka uang muka yang harus dibayarkan sebaiknya minimal 30 %.
Tabel kedua menunjukkan kredit motor dengan suku bunga berbeda namun uang muka sama. Berikut perinciannya :

A B C
Harga Motor Rp 15.800.000 Rp 15.800.000 Rp 15.800.000
Jumlah Uang Muka 30 % 30 % 30 %
Suku Bunga 11,44 % 10,25 % 9,86 %
Periode Jangka Waktu 3 tahun 3 tahun 3 tahun
Angsuran/bulan Rp 440.590 Rp 401.693 Rp 398.099
Total Pinjaman Rp 19.279.470 Rp 19.200.948 Rp 19.071.564
Selisih yang dibayar Rp 3.479.470 Rp 3.400.948 Rp 3.271.564
Kesimpulan
Jika Anda mengajukan kredit motor dengan suku bunga rendah misal di bawah 10 % maka selisih yang harus dibayarkan Rp 3.271.564. Agar lebih menghemat pengeluaran sebaiknya carilah leasing dengan pembiayaan suku bunga rendah.
Tabel ketiga menunjukkan kredit motor dengan suku bunga dan uang muka sama namun periode jangka waktunya berbeda-beda. Berikut perinciannya :


A B C
Harga Motor Rp 15.800.000 Rp 15.800.000 Rp 15.800.000
Jumlah Uang Muka 30 % 30 % 30 %
Suku Bunga 11,44 % 11,44 % 11,44 %
Periode Jangka Waktu 3 tahun 2 tahun 1 tahun
Angsuran/bulan Rp 440.590 Rp 566.272 Rp 1.027.105
Total Pinjaman Rp 19.279.470 Rp 18.330.528 Rp 17.065.260
Selisih yang dibayar Rp 3.479.470 Rp 2.530.528 Rp 1.265.260
Kesimpulan
Jika Anda mengajukan kredit motor dengan periode jangka waktu cepat misalnya setahun maka selisih yang harus dibayarkan Rp 1.265.260.
Berdasarkan tiga tabel di atas, selisih paling rendah terdapat pada pembayaraan dengan cara uang muka tinggi (30%), bunga sama namun periode jangka waktunya hanya 1 tahun (12 bulan). Agar Anda bisa membandingkan secara jernih sehingga mumpuni menentukan metode apakah yang paling tepat untuk pengajuan kredit motor sesuai kondisi finansial Anda, simak tabel di bawah ini.

Standard Kredit Motor A (Kredit Motor Dengan Uang Muka Tinggi) B (Kredit Motor Dengan Bunga Rendah) C (Kredit Motor Dengan Periode Jangka Pendek)
Harga Motor : Rp 15.800.000 Harga Motor : Rp 15.800.000 Harga Motor : Rp 15.800.000 Harga Motor : Rp 15.800.000
Uang Muka 20% Uang Muka 30% Uang Muka 20% Uang Muka 20%
Jumlah Pinjaman : Rp 12.640.000 Jumlah Pinjaman : Rp 11.060.000 Jumlah Pinjaman : Rp 14.220.000 Jumlah Pinjaman : Rp 12.640.000
Total Suku Bunga Kredit 11,44 % Suku Bunga Kredit 11,44 % Suku Bunga Kredit 11,44 % Suku Bunga Kredit 11,44 %
Periode Jangka Waktu Kredit : 3 tahun Periode Jangka Waktu Kredit : 3 tahun Periode Jangka Waktu Kredit : 3 tahun Periode Jangka Waktu Kredit : 1 tahun
Cicilan/bulan : Rp 471.612 Rp 440.590 Rp 458.867 Rp 1.173.835
Total Pembayaran Rp 20.138.032 Rp 19.279.470 Rp 19.679.212 Rp 17.246.020
Selisih Biaya yang harus dikeluarkan : Rp 4.338.032 Rp 3.479.470 Rp 3.879.212 Rp 1.446.020
Mau mengetahui juga simulasi untuk kredit motor dari berbagai bank dan lembaga pembiayaan, cek saja di sini!

4. Membeli motor dengan leasing abal-abal
Lembaga pembiayaan untuk pengajuan kredit motor beragam. Anda bisa memilih mau pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan. Agar mempermudah kredit motor Anda, carilah perusahaan yang tergabung dalam anggota Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Secara umum, perusahaan leasing haruslah memiliki izin pendirian dan operasional. Selain itu, salah satu ciri lain dari lembaga leasing yang dapat dipercaya adalah memiliki banyak cabang dan tersebar ke berbagai kota, termasuk kota domisili Anda. Agar menemukan leasing terbaik Anda bisa mencarinya melalui website kami.

Ada beberapa risiko timbul akibat mengajukan pinjaman pada leasing abal-abal :

Mempersulit pengajuan kredit Anda
Mengaku bisa membantu Anda memiliki mobil, tetapi nyatanya malah mencekik dengan perjanjian yang menyesatkan
Apabila menemukan kendala saat proses kredit maka tidak bisa melaporkan ke APPI
5. Membeli motor tanpa kejelasan pemberian BPKB dan asuransi
Pilihlah leasing yang bertanggung jawab terhadap BPKB dan asuransi motor Anda. Sehingga saat lunas, BPKB bisa langsung diambil, tidak ada yang namanya BPKB Anda dijadikan jaminan oleh leasing ke bank lain. Pastikan asuransi bisa menjaga Anda selama kredit motor, menjamin setiap masalah yang terjadi pada motor Anda selama kredit dan proses klaim yang mudah.

Apabila Anda tidak diberikan asuransi, Anda mungkin bisa mengajukan asuransi All Risk untuk kendaraan Anda. Untuk harga sepeda motor Rp 15.000.000 dan jumlah cicilan per bulan Rp 440.590 , premi yang harus dibayarkan beragam. Misalnya suku premi yang ditetapkan 2,4%.

Sebagai simulasi berapa yang harus Anda bayarkan per bulan, demikian rinciannya :

Harga Motor * suku premi + biaya administrasi = Premi yang dibayarkan

Rp 15.000.000 * 2,4% = Rp 360.000

Rp 360.000 + Rp 35.000 = Rp 395.000

FYI
Biaya asuransi tersebut harus dibayarkan per bulan beserta dengan angsuran motor Anda. Jadi total pembayaran dalam setahun yang harus Anda keluarkan adalah Rp 4.740.000 ( Premi/bulan : Rp 395.000 x 12) + Rp 5.287.080 (Angsuran/bulan Rp 440.590 x 12) = Rp 10.027.080.
6. Membeli motor bukan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial
Hal ini adalah kesalahan fatal yang jelas-jelas harus dihindari ketika hendak mengajukan kredit motor. Saat mau mengajukan kredit motor pastikan sudah sesuai dengan kebutuhan pun kondisi finansial Anda. Jangan sampai Anda membeli motor seharga Rp 20 juta padahal berdasarkan penghasilan bulanan, Anda yaitu Rp 5 juta/bulan hanya mampu membeli motor seharga Rp 15 juta. Hal ini misalnya disebabkan Anda masih memiliki berbagai tagihan dan utang menumpuk.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Anda bisa menyimpulkan dari tabel berikut.

Tagihan kartu kredit/bulan Rp 1.500.000
Asuransi bulanan Rp 500.000
Kebutuhan pokok bulanan Rp 2.000.000
Tabungan Rp 500.000
Cicilan motor/bulan (harga Rp 20.000.000) Rp 750.000
Sisa Rp (-) 250.000
Dengan penghasilan Rp 5 juta dan berbagai keperluan Anda dalam sebulan, sangat tidak mungkin membeli motor seharga Rp 20 juta. Jika mau memaksakan hal tersebut tentulah anda akan terjerat utang berkepanjangan. Alangkah lebih baik membeli motor dengan jumlah angsuran/bulan sekitar Rp 400.000 s/d Rp 500.000/bulan.

Sebelum menyetujui tawaran yang diberikan oleh dealer yang bersangkutan, ada baiknya Anda bertanya tentang berbagai jenis motor, jumlah cicilan dan bunganya, serta lamanya waktu cicilan yang dianjurkan oleh dealer tersebut. Jangan lupa, sesuaikan juga tanggal pembayaran cicilan motor Anda dengan kesanggupan Anda untuk membayarnya setiap bulan. Setelah Anda merasa nyaman dengan sistem kredit yang sedemikian rupa, Anda dapat mulai mengikuti serangkaian proses kredit motor yang diperlukan.
Back To Top